KERINCI | Lensarakyat.id – Dunia Pendidikan kembali tercoreng ulah Kelakuan Oknum Kepala Sekolah di kabupaten Kerinci, Pasalnya untuk mengurus surat pindah sekolah salah satu oknum Kepsek SMP negeri 6 Kerinci diduga meminta uang sebesar 5 juta rupiah kepada wali Murid dan tak hanya itu saja kabarnya 3 orang siswa SMP 6 kerinci yang terancam tidak naik kelas juga di mintai uang sebesar 1 juta/orang jika ingin naik kelas.
Hal tersebut di sampaikan oleh salah satu walimurid yang anak nya terancam tidak naik kelas dan kepsek sempat meminta uang lima juta agar bisa mengurus surat pindah sekolah dan kepsek meminta agar membayar satu juta jika siswa yang terancam tinggal kelas tersebut ingin naik kelas
” anak kami kemarin itu terancam tidak naik kelas cuma kepsek sempat meminta uang satu juta jika anak kami ingin tetap naik kelas, anehnya saat kami mintak surat pindah sekolah kepsek malah mintak uang 5 juta agar surat pindah tersebut bisa di keluarkan oleh pihak sekolah” Ungkap walimurid tersebut.
di tempat terpisah beberapa alumni SMP Negeri 6 kerinci juga dengan vocalnya menyampaikan keluhannya terkait kebijakan Kepsek Yang di sebut-sebut mata duitan tersebut.
” kencang nian dengan duit ibuk ni bang, kami petang (Kemarin) di mintai uang 350 untuk perpisahan sementara acara perpisahan tidak di laksakan, dan uang kami cuma di kembalikan 150 , kepsek bilang 200 itu untuk ijazah dan kenang-kenangan”ucap beberapa alumni sekolah tersebut.
Saat di mintai tanggapan nya terkait polemik yang ada di smp negeri 6 kerinci Jamal aktivis LSM Fakta merasa prihatin dengan apa yang terjadi di SMA Negeri 6 kerinci tersebut.
” sungguh miris, Sejak kapan mengurus surat pindah sekolah bayar 5 juta, ini jelas-jelas pungli dan lucunya uang ijazah dan SKL harus di tebus dengan membayar uang 200 ribu sementara kita ketahui sekarang udah pakai E-ijazah yang mana dari dinas pun menyebutkan tidak ada pungutan untuk mengambil ijazah”tegas Jamal
Jamal juga berharap agar pihak dinas pendidikan kabupaten Kerinci harus berani ambil tindakan Tegas.
” kami berharap kepada bapak Monadi Selaku bupati Kerinci untuk segera mengevaluasi kinerja Masriani Selaku Kepsek SMP negeri 6 kerinci , tentunya kami lebih inginkan bapak bupati Kerinci untuk mengambil tindakan tegas terkait dugaan pungli ijazah dan pengurusan surat pindah sekolah yang menjadi isu masyarakat di sekitar sekolah tersebut”harapnya.
Sementara saat di konfirmasi Masriani Kepsek SMPN 6 kerinci membantah jika meminta uang untuk mengurus surat pindah sekolah dan uang ijazah di sekolah tersebut.
“Tidak pernah itu, siapa yang bilang sepersenpun ibuk tidak pernah meminta uang untuk pengurusan surat pindah sekolah apa lagi untuk ijazah dan SKL itu sumpah tidak pernah”jelas kespek.
Hingga berita ini terbit pihak dinas pendidikan kabupaten kerinci belum bisa di mintai tanggapan nya.