Bondowoso| Lensarakyat.id – Seorang oknum Kepala Desa di Kec. Tegalampel Kab. Bondowoso, SL akan dilaporkan karena terlibat dalam tindakan tidak terpuji setelah menggadaikan sepeda motor dinas milik desa. Yang lebih memprihatinkan, motor tersebut tidak ditebusnya hingga kini.
Insiden ini terungkap setelah seorang warga Desa Mandiro, HT yang menjadi korban, mengancam akan melaporkan oknum Kades tersebut ke pihak kepolisian. HT mengaku meminjamkan uang senilai Rp. 5 juta kepada sang Kades dengan jaminan Sepeda Motor Dinas Desa berikut surat-surat dan kunci motor.
“Waktu itu, SL meminjam uang dengan alasan mendesak untuk keperluan keluarga. Dia yang menawarkan motor dinasnya sebagai jaminan. Saya percaya saja karena dia seorang pejabat,” ujar HT ketika ditemui pada saat sedang kerja senin (06/10/2025).
HT, yang sebelumnya meminjamkan uang dengan jaminan motor dinas, menyatakan kekecewaannya yang mendalam. Ia mengungkapkan bahwa oknum Kades tersebut sama sekali tidak menunjukkan itikad baik atau komitmen untuk menyelesaikan masalah ini.
“Sudah lewat dari janji yang dia ucapkan. Dari awal dia bilang satu bulan, lalu minta ditunda sampai tiga bulan. Sekarang, sudah lewat dari tiga bulan, tidak ada tindakan nyata sama sekali. Saya yang selalu mengejar, dia malah menghindar,” tutur HT dengan suara lantang.
Masih menurut pengakuan HT, tidak ada satu kali pun oknum Kades tersebut yang aktif menawarkan solusi atau jadwal pembayaran yang baru. Sikap pasif dan tidak bertanggung jawab ini yang akhirnya memicu ancaman pelaporan ke pihak kepolisian.
“Saya sudah habis-habisan memberi kesempatan dan memahami situasinya. Tapi kalau dibalas seperti ini, dengan cara mengulur-ulur waktu dan tidak ada niat baik, saya tidak punya pilihan lain. Ini bukan lagi soal uang, tapi sudah soal prinsip dan keadilan,” tegasnya.
Ancaman laporan polisi yang sebelumnya disampaikan HT kini semakin kuat. Ia tengah mempersiapkan segala dokumen dan bukti transaksi untuk dilaporkan ke Polsek setempat. Pasal yang akan dikenakan adalah penggelapan atau penipuan.
“Saya akan laporkan minggu ini. Sudah tidak ada toleransi lagi. Biar hukum yang berbicara,” tambah HT.
Sementara itu, SL sendiri hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi karena yang bersangkutan selalu tidak di kantor dan salah satu perangkat membenarkan kalau SL belakangan ini jarang di kantor, “Tidak sedikit tamu yang mencari Pak Kades namun rata-rata Mereka mengaku kesulitan untuk menemui yang bersangkutan,” tukasnya.







