Berita  

Gempa Magnitudo 6,5 SR Guncang Sumenep, Getaran Terasa Hingga ke Bondowoso Jawa Timur

Bondowoso| Lensarakyat.id – Guncangan gempa bumi yang cukup kuat kembali dirasakan masyarakat Jawa Timur pada Senin malam (30/9/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa terjadi pukul 23.49.43 WIB dengan kekuatan magnitudo 6,5 Skala Richter. Episenter gempa berada di laut, sekitar 50 kilometer tenggara Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan kedalaman tertentu.

Meski memiliki kekuatan yang cukup besar, BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Namun, getarannya dirasakan luas hingga sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Surabaya, Gresik, Pasuruan, dan Sidoarjo serta Kab. Bondowoso.

Di Kabupaten Bondowoso, getaran gempa dirasakan jelas oleh warga Desa Tegalampel, Kecamatan Tegalampel. Menurut keterangan warga setempat, guncangan terjadi sekitar pukul 23.52 WIB. Beberapa warga sempat berlarian keluar rumah untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Tiba-tiba rumah bergetar, lampu gantung bergoyang cukup kuat. Kami langsung keluar rumah,” ujar Soni, warga Tegalampel.

BACA JUGA :
Forkopimcam Tegalampel Gelar Upacara Detik-detik Proklamasi HUT RI ke-80 Dengan Khidmat

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut. Pemerintah daerah dan aparat setempat masih melakukan pemantauan kondisi di lapangan, terutama di wilayah pesisir Sumenep yang paling dekat dengan pusat gempa.

BACA JUGA :
RSUD Dr. Koesnadi Bondowoso Diduga Lalai Tangani ODGJ, Pasien Melarikan Diri

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, namun tidak perlu panik. Masyarakat juga diingatkan untuk memastikan jalur evakuasi di rumah masing-masing serta memeriksa kondisi bangunan apabila terdapat keretakan setelah guncangan.

BACA JUGA :
Kepala Dispendik Bondowoso Larang Sekolah Jual Beli LKS dan Intimidasi Siswa

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat bahwa Jawa Timur, khususnya wilayah Madura dan sekitarnya, masih termasuk daerah rawan gempa. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci penting untuk meminimalisasi risiko bila gempa serupa kembali terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *