Daerah  

Skenario Mencekam di Hutan Situbondo: Warga Dianiaya Asper Perhutani, Ungkap Skandal Pembabatan Hutan!

SITUBONDO, | lensarakyat.id – GEMPAR! Sebuah insiden dramatis mengguncang kawasan hutan Petak 44, Kendit, Situbondo, saat seorang warga bernama Pipit Rodianto (46) diduga dianiaya secara brutal oleh oknum Asisten Perhutani (Asper) berinisial T pada Selasa (22/7/2025) pagi.

Pipit, yang berniat baik membantu Perhutani mengungkap kerusakan hutan, justru menjadi korban pemukulan sadis yang membuatnya babak belur dan terperosok ke tebing!

Istri korban, Evi Rohiliyani (45), sontak melayangkan laporan ke Polres Situbondo, namun Pipit merasa keadilan masih jauh. Ia tak tinggal diam dan nekat menyurati langsung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, menuntut keadilan dan membongkar dugaan skandal pembiaran kerusakan hutan yang ia curigai melibatkan oknum Perhutani.

BACA JUGA :
Pajak Utama Raya di Bawah Sorotan: DPRD Situbondo Akan Panggil Bapenda untuk Audit Menyeluruh

“Saya dipukul saat mencoba menunjukkan titik kerusakan hutan, sementara kasus gundulnya hutan belum juga diungkap!” jerit Pipit penuh kekecewaan, Jumat (25/7/2025).

Ia menduga ada konspirasi untuk ‘menghabisi’ dirinya karena berani membongkar boroknya perhutani. “Kayu hutan dicuri dibiarkan, pelaku pemukulan dibiarkan, dan saya yang membantu justru jadi korban. Kalau terus begini, hutan kita bisa habis!,” serunya.

BACA JUGA :
Bupati Situbondo bersama Pj Gubernur Jatim Panen Raya Padi BK 01 Agritan

Drama ini semakin memanas dengan desakan Pipit agar KLHK turun tangan langsung mengusut tuntas, baik secara hukum maupun kedinasan. Akankah kasus pemukulan ini membuka tabir gelap mafia hutan di Situbondo? Publik menanti keberanian aparat untuk membongkar kebenaran di balik insiden yang memilukan ini!

Perhutani Bungkam, Tekanan Publik Kian Memuncak!

Hingga berita ini diturunkan, pihak Perhutani KPH Bondowoso masih memilih bungkam seribu bahasa terkait tudingan serius yang dilayangkan Pipit. Awak media terus berupaya keras untuk mendapatkan klarifikasi resmi, bahkan berencana mendatangi kantor Asper Panarukan pada Senin besok demi menggali lebih dalam informasi.

BACA JUGA :
Megahnya Dubai di Situbondo: Skandal Pajak Kian Menganga, Pemda Dituding Lakukan Pembiaran!

Pipit berharap, kasus tragis yang menimpanya ini bukan hanya sekadar insiden, tetapi menjadi momentum krusial untuk evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan hutan di Situbondo. Ia juga memohon perlindungan hukum agar kejadian serupa tidak kembali menimpa masyarakat yang berani bersuara demi kelestarian lingkungan. Drama hutan Situbondo ini terus bergulir, menyisakan pertanyaan besar tentang akuntabilitas dan transparansi dalam menjaga paru-paru dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *